
TIKTAK.ID – Donald Trump menyebut Timnas Amerika Serikat (AS) di media sosial. Presiden AS tersebut mengungkapkan tak bakal lagi menyaksikan pertandingan-pertandingan skuad sepak bola dari negaranya. Apakah alasannya?
Penyebutan tersebut diungkapkan dalam kicauan melalui akun resmi Twitter miliknya, Minggu (14/6/20). Trump membalas kutipan akun @weartv yang menyatakan kesebelasan Timnas AS, baik tim wanita maupun pria, diperkenankan berlutut sepanjang pelantunan lagu kebangsaan.
“Saya tak mau menontonnya lagi!” tulis Trump melalui akun Twitter resminya, @realDonaldTrump.
Dikutip detik.com dari Mirror, ungkapan Trump tersebut disulut oleh wacana Federasi Sepakbola AS (USSF) yang menarik regulasi tentang pemain Timnas wajib berdiri selama pelantunan lagu kebangsaan AS, “The Star-Spangled Banner”, yang biasanya dikumandangkan sebelum pertandingan berlangsung.
Kebijakan tersebut sebagai respons terhadap kasus kematian George Floyd, warga kulit hitam Afrika-Amerika yang meninggal oleh aksi oknum polisi Minneapolis berkulit putih.
Salah satu upaya yang dilakukan masyarakat, terutama di kalangan atlet, adalah memperlihatkan solidaritas kepada George Floyd dengan menunjukkan aksi berlutut.
Di antara mereka, ada pemain Liga American Football (NFL) Colin Kaepernick sebagai inspirator aksi berlutut saat pelantunan lagu kebangsaan pada 2016 sebagai wujud perlawanannya terhadap rasisme yang masih didapati terjadi di Negeri Paman Sam.
Aksi serupa juga sempat diperlihatkan Megan Rapinoe kala berlaga dalam pertandingan persahabatan Timnas wanita AS melawan Timnas wanita Thailand tahun 2016. Peraih Ballon d’Or Wanita 2019 tersebut berlutut sebagai wujud solidaritasnya ke Kaepernick, serta protesnya atas otoritas AS yang melakukan diskriminasi kepada kaum minoritas.
“Federasi Sepakbola AS memberikan suara kemarin sore agar mencabut kebijakan 604-1 yang mewajibkan pemain kami berdiri selama lagu kebangsaan”, demikian isi pernyataan yang dijelaskan USSF, Kamis (11/6/20).
“Kebijakan tersebut diberlakukan sesudah Megan Rapinoe berlutut, sebagai solidaritasnya terhadap aksi damai yang diinspirasi Colin Kaepernick, sebagai bentuk protes terhadap kebrutalan polisi dan penindasan sistematis kepada orang kulit hitam serta kulit berwarna di Amerika Serikat”, terang USSF.
Untuk diketahui, Presiden Trump sangat mengecam aksi berlutut ala Kaepernick dalam arena olahraga. Politikus Partai Republik itu mengungkapkan bahwa tindakan itu melecehkan kehormatan dan lambang negara Amerika Serikat.










