Apalagi, Indonesia itu negara yang memegang prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan diakui oleh negara, sehingga kelompok intoleran yang mencederai nilai keberagaman harus ditindak tegas hingga ke akarnya.
Sementara itu Polres Kota Surakarta masih memburu kelompok intoleran yang melakukan perbuatan anarki.
”Kini sedang diburu pelakunya, Mas,” jawab Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai, lewat pesan singkat.
Menurut Andy, kejadian tersebut berawal dari adanya acara adat pernikahan di rumah seorang warga di Kampung Mertodranan, Semanggi, Solo, pada Sabtu (8/8/20), sekitar pukul 17.00 WIB. Sejumlah “Laskar Intoleran” tiba-tiba memukul salah satu peserta acara doa bersama menjelang prosesi pernikahan (Midodareni) saat berjalan keluar rumah.
Baca juga : Menyusul GUSDURian, Pemuda Muhammadiyah Surakarta Kecam Aksi Laskar Intoleran Perusak Citra Solo
Kapolresta mengatakan pihaknya setelah mendapatkan laporan langsung turun ke lokasi melakukan pengamanan, dan berusaha melindungi korban.
”Kami masih memburu, dan segera menangkap pelaku intoleran yang berani berbuat anarki di Solo. Kami imbau masyarakat Solo untuk bersama menjaga kondusivitas wilayahnya,” imbuhnya.
Menurut dia, warga yang menjadi korban dari kelompok intoleran tersebut ada tiga orang, dan kini kondisinya sudah membaik dan rawat jalan. Polisi sedang meminta keterangan saksi untuk bisa mengungkap kasus itu. Termasuk untuk menangkap puluhan pelaku lain yang sudah diidentifikasi nama-namanya.