TIKTAK.ID – CEO KTM, Stefan Pierer mengatakan sangat terkesan dengan performa para pembalapnya di ajang MotoGP 2020 ini. Pierer pun mengaku yakin bahwa hal ini akan menjadi pertanda kalau timnya punya peluang untuk jadi penantang gelar juara.
Sebelumnya, sejak memulai debut pada 2017 lalu, baru musim ini pabrikan asal Austria itu memiliki tiga pembalap yang bisa bersaing di posisi 5 besar. Pencapaian tersebut pun tidak terlepas dari penampilan apik Pol Espargaro, Brad Binder, serta Miguel Oliveira.
Brad Binder dan Miguel Oliveira bahkan telah berhasil menyabet podium juara. Brad Binder meraihnya di MotoGP Republik Ceko 2020, sedangkan Miguel Oliveira merebut podium juara ketika berlaga di MotoGP Styria 2020.
“Sebelum memasuki musim ini di Kejuaraan Dunia MotoGP, kami sudah memiliki tiga kandidat sepuluh besar untuk pertama kalinya, yakni Pol Espargaró, Brad Binder, dan Miguel Oliveira,” ujar Pierer seperti dikutip Okezone.com dari laman Speedweek, Senin (5/10/20).
Pierer mengklaim sudah mengenal Brad dari kelas kecil. Ia pun memberi julukan Brad “Rusa Kutub” karena ia dinilai selalu punya ambisi besar pada setiap balapan yang diikuti.
“Saat ini, kami sedang mengejar perencanaan jangka panjang di MotoGP, pasti sampai akhir 2026. Kami juga sangat termotivasi dan bahkan di periode Corona ini kami memiliki anggaran MotoGP yang bagus untuk ditunjukkan,” tutur Pierer.
Perlu diketahui, pada musim depan KTM dipastikan tidak akan mendapat jatah konsesi. Hal itu berarti mereka tidak bisa melakukan pengembangan secara bebas pada RC-16 dan harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan seperti tim pabrikan lainnya.
Sementara itu, pembalap Tim Mission Winno Ducati, Andrea Dovizioso, masih tak percaya bahwa KTM mampu berbicara banyak di ajang balapan MotoGP musim 2020. Ia juga tak menyangka hampir keempat rider KTM dapat tampil sangat baik sampai sejauh ini.
Dovizioso juga merasa takjub dengan perkembangan yang dilakukan oleh KTM. Ia menilai sangat sulit melihat secara langsung apa sisi positif dan kekurangan dari motor RC16.
Pasalnya, setiap Dovizioso memantau gaya balapan pembalap KTM, setiap ridernya memiliki cara balapan yang aneh. Dovizioso melanjutkan, ketika menengok aksi Binder, ia melihat motor KTM selayaknya Moto2 karena dapat melaju sangat cepat.