Dua pekan sebelumnya, sebuah bom mobil juga meledak di sebuah pasar di kota yang sama. Bom mobil itu menewaskan 13 orang serta mengakibatkan 30 orang terluka. Ankara juga menuding Pasukan Kurdi sebagai pelaku pemboman itu.
Sementara itu juru bicara Pasukan Demokratis Suriah (SDF) dari Partai Kurdi (YPG) yang selalu dituduh Pemerintah Ankara menyangkal tuduhan itu.
Baca juga: Iran Sukses Jinakkan Kerusuhan Kurang dari 24 Jam
“Kami yakin ini perbuatan Pemerintah Turki dan intelijen mereka dan tentara bayarannya untuk menakuti dan meneror warga lokal,” kata Komandan SDF Marivan Qamishlo kepada CNN, awal bulan lalu. “Tujuan kedua adalah untuk memfitnah SDF agar buruk di mata dunia.”
Sehari sebelum bom mobil terjadi, pada Jumat (22/11/19), sekitar 70 pengungsi Suriah, laki-laki, perempuan dan anak-anak yang berada di Turki kembali ke rumah masing-masing, termasuk ke kota Tell Abyad. Sebelumnya sekitar 200 warga Suriah yang tinggal di wilayah Tell Abyad dan Ras al-Ayn melarikan diri dari rumah mereka akibat serangan kelompok bersenjata selama terjadi pemberontakan di Suriah.
Baca juga: Intelijen Irak Endus Rencana ISIS Bangkit Kembali di Turki