TIKTAK.ID – Ratusan wanita memprotes penunjukan Gerald Darmanin sebagai Menteri Dalam Negeri Prancis yang baru, pada Jumat (10/7/20). Unjuk rasa itu dipicu status Darmanin yang menjadi terduga pelaku pemerkosaan dan kasusnya masih dalam tahap penyelidikan.
Darmanin dipromosikan ke jabatan kunci sebagai Menteri Dalam Negeri dalam perombakan Kabinet pemerintahan Presiden Emmanuel Macron pada Senin lalu. Sebelumnya Darmanin, 37 tahun menjabat sebagai Menteri Anggaran.
Para pengunjuk rasa berdemonstrasi di Paris, Bordeaux, Lyon, Toulouse dan kota-kota lain dengan slogan-slogan yang mengecam “budaya pemerkosaan On the Move” yang merujuk pada nama partai berkuasa Presiden Emmanuel Macron, The Republic on the Move (LREM).
Pengunjuk rasa juga mengangkat plakat dengan pesan-pesan seperti “Pemerintahan seksis”. Demonstrasi dengan jumlah lebih kecil dilakukan di luar Kementerian Dalam Negeri yang melibatkan puluhan wanita pada Selasa lalu.
Para pengunjuk rasa juga marah atas pengangkatan Eric Dupond-Moretti sebagai Menteri Kehakiman. Dia merupakan seorang pengacara selebriti yang sangat kritis terhadap gerakan #MeToo.
“Kami di sini untuk menuntut pengunduran diri sebagian pejabat dari Pemerintah,” kata Anouck Lagarrige (22), di Toulouse di mana sekitar 300 orang berunjuk rasa, tulis France24.
“Ketika saya mengetahui penunjukan ini, saya menangis karena saya sendiri adalah korban pemerkosaan. Bagi saya sendiri dan juga untuk semua korban, ini adalah penghinaan,” ujarnya.
Di Paris, di mana sekitar 1.000 orang memprotes, Nollaig, seorang siswa 24 tahun mengatakan, “Penunjukan Darmanin sama saja meludah ke mulut semua korban perkosaan. Pertemuan semacam ini akan membuat orang sadar.”
Sebelumnya, seorang hakim menolak kasus terhadap Darmanin pada dua tahun lalu. Namun bulan lalu pengadilan banding Paris memerintahkan pembukaan kembali penyelidikan atas tuduhan pemerkosaan, kata sumber pengadilan kepada Reuters.
Putusan pengadilan berarti bahwa hakim investigasi sekarang akan memutuskan apakah ada kasus untuk dilanjutkan dengan penyelidikan formal, setelah sebelumnya diberhentikan pada penyelidikan awal.
Pengangkatan Darmanin sebagai Menteri Dalam Megeri tetap dilakukan meski ada dugaan pemerkosaan kepada wanita pada 2009 lalu, setelah wanita itu meminta bantuannya untuk menghapus catatan kriminal.
Darmanin membantah tuduhan dan dakwaan pemerkosaan itu, sementara Pemerintah berdalih penyelidikan terhadapnya bukan alasan untuk membatalkan pengangkatannya.