TIKTAK.ID – Anindyo Baskoro, atau yang lebih dikenal dengan nama Nino RAN, termasuk musisi yang sibuk. Ia beserta rekannya, Asta dan Rayi, memiliki jadwal manggung dan rekaman bersama grup musik RAN.
Namun ternyata aktivitas Nino RAN di panggung musik bukan cuma itu. Diketahui di balik layar, Nino RAN bergabung dengan Lale dan Ilman Maliq & D’essentials sebagai penata musik, komposer, dan arranger.
Dari trio Nino, Lale, dan Ilman, mereka berhasil melahirkan sejumlah hits untuk para penyanyi di Indonesia. Di antaranya Marion Jola, Rizky Febian, Ahmad Abdul, Widi Mulia, Adikara Fardy, Bunga Citra Lestari, hingga Armand Maulana.
Selain memproduksi lagu untuk penyanyi solo, Nino bersama Lale dan Ilman juga memproduksi lagu untuk band, seperti HiVi dan Lalahuta.
Belum puas dengan segudang aktivitasnya di panggung musik, saat ini Nino RAN menambah jam terbangnya sebagai solois.
Nino RAN menjelaskan alasan dirinya merambah karier penyanyi solo, sebagai caranya mengekspresikan karya lain di industri musik lokal. Ia merilis lagu berjudul “Pergilah”, yang menjadi single pertanda kehadiran Nino RAN sebagai solois.
“Membutuhkan keberanian lebih untuk melakukan ini. Lagu pertama dari EP solo gua, sumpah deg-degan,” ujar Nino melalui akun Instagram miliknya, @ninokayam, seperti dilansir Liputan6.com.
Nino menyatakan “Pergilah” merupakan lagu untuk semua orang yang pernah merasakan pahitnya ditikam cinta dari belakang. Melalui lagu itu, kata Nino, ia bercerita lewat suara tentang pengalaman patah hati dengan segala dinamikanya. Tepatnya, lagu tersebut bercerita mengenai kisah Nino dengan salah satu mantannya.
Lebih lanjut, Nino mengungkapkan tidak hanya membuat single, ia pun berencana meluncurkan mini album yang berjudul “Serial Hidup 01 – Yang Sudah-Sudah”. Nino mengakui lagu dalam mini album tersebut sebagian banyak bercerita mengenai kisah asmaranya.
“Akan ada banyak cerita-cerita pribadi yang enggak pernah gua ceritakan kepada siapa pun, paling hanya segelintir orang saja yang tahu. Karena memang selama ini gua lebih nyaman ngobrol sama pulpen dan kertas, dan curhatnya jadi lagu. Jadi tungguin aja suara-suara hati gua berikutnya,” tutur Nino RAN.