TIKTAK.ID – Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengaku masih belum ada surat resmi dari Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) bahwa pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva dicoret dari pelatihan nasional (Pelatnas).
Untuk diketahui, belakangan ini beredar kabar mengenai Praveen/Melati dicoret PBSI dari Pelatnas. Hal itu disebut merupakan imbas dari penampilan juara All England 2020 tersebut yang melorot di sepanjang mengikuti kejuaraan pada 2021.
“Mereka semua, tidak hanya Praveen/Melati, tapi semua pemain Pelatnas itu sejak pertengahan Desember dipulangkan semua ke klub masing-masing, yang benar itu,” ujar Yoppy, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (5/1/22).
“Lantas apakah mereka dicoret apa tidak, kita masih belum dapat kepastian pemanggilan kembali, itu yang benar. Kalau mereka dicoret mestinya ada informasi, tapi ini belum ada surat resminya,” imbuh Yoppy.
Kemudian Yoppy menampik informasi soal Praveen/Melati telah mendapat kabar pencoretan dari Pelatnas PBSI dan melapor ke PB Djarum.
Yoppy menjelaskan, tidak hanya Praveen/Melati, atlet PB Djarum lain seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, serta Daniel Martin/Leo Rolly Carnando, termasuk pemain tunggal putra dan putri juga sudah melapor untuk kembali ke klub.
“Melapor untuk kembali ke klub. Semua juga melapor dan sudah berlatih di klub sejak akhir Desember. Yang benar mereka sekarang berlatih di klub, sampai sekarang,” terang Yoppy.
“Saya tidak ngomong tidak benar [dicoret dari Pelatnas], namun belum ada surat resminya. Jadi saya tidak bisa ngomong info itu benar atau salah,” sambung pria yang juga menjabat Direktur Program Bakti Olahraga Djarum tersebut.
Lebih lanjut, terkait Pelatnas, Yoppy menyebut PB Djarum belum berkomunikasi secara langsung dengan PBSI pusat. Dia menyatakan PB Djarum hanya berkomunikasi dengan PBSI Jawa Tengah mengenai pemulangan pemain dari Pelatnas.
“Komunikasinya kemarin, kami mendapat surat dari PBSI Jawa Tengah ke PB Djarum bahwa semua pemain Pelatnas, disebutkan satu per satu, dikembalikan sejak pertengahan Desember,” kata Yoppy.
“Setelah itu akan dilakukan pemanggilan kembali, tapi tanggalnya tidak disebutkan. Biasanya seperti itu, setiap tahun mekanismenya memang seperti itu,” sambungnya.