TIKTAK.ID – Biasanya, mantan narapidana terorisme diselimuti stigma negatif oleh masyarakat. Tak jarang dari mereka yang ditolak ketika kembali ke masyarakat, meskipun sudah menjalani hukuman atas kesalahannya dan sudah bertobat.
Akan tetapi, hal itu tidak berlaku di Kota Semarang, tepatnya di Sumur Adem IV Kelurahan Bangetayu Kulon Kecamatan Genuk. Di sana, masyarakat dan eks napiter bisa berbaur rukun, bahkan bahu-membahu dalam mengembangkan bisnis bersama, yakni budidaya lele.
Sri Pujimulyo Siswanto, eks napiter yang telah dihukum 12 tahun karena menyembunyikan pelaku Bom Bali, Noordin M Top dan Dr Azhari, yang menjadi inisiator. Bersama teman-temannya eks napiter yang tergabung dalam Yayasan Persadani, Sri Puji lebih memilih jalan ekonomi agar bisa diterima kembali oleh masyarakat.
Baca juga : Kedubes Jerman Datangi Kantor FPI, Ada Maksud Politis?
Sri Puji pun menggunakan lahan milik warga untuk mencoba budidaya lele. Ia mengatakan, ke depannya mereka berencana membuat tempat makan di tengah sawah, dengan menu lele yang dibudidayakan itu. Menurutnya, lahan itu milik warga, dan sudah diizinkan untuk keperluan itu.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat menyambangi lokasi budidaya lele yang dikembangkan para eks napiter tersebut ketika gowes. Ia menyatakan suasana itulah yang diharapkan terjadi di seluruh masyarakat Jawa Tengah.
“Ini adalah contoh yang bagus, bagaimana eks napiter ini bisa kembali diterima masyarakat. Pak RT mendukung, pengusaha dan masyarakat mendukung. Dengan begitu, mereka diterima, saling bantu, bahkan bisnis bareng. Narasi-narasi positif seperti ini yang harus kita gaungkan,” tutur Ganjar, seperti dilansir Tribunnews.com.
Baca juga : Kantongi Bukti Kuat Kecurangan, Jagoan PKS-Demokrat ini Gugat Kemenangan Menantu Jokowi ke MK
Ganjar menjelaskan, terdapat dua persoalan eks napiter bisa kembali pada masyarakat setelah bertobat. Masalah pertama yakni tingkat penerimaan masyarakat, dan yang kedua sektor ekonomi.
“Tapi di sini semuanya jalan. Jadi saya berterima kasih karena masyarakat mau menerima dan tidak takut. Selain itu, teman-teman eks napiter ini juga ketika masuk sudah tidak tertutup lagi. Mereka sudah terbuka. Kalau yang biasanya melotot, sekarang tertawa bersama,” ucap Ganjar.
Ia melanjutkan, di sektor ekonomi, semua harus memberikan dukungan kepada mereka eks napiter, sehingga mereka bisa mandiri. Ia menilai integrasi sosial dengan cara ekonomi merupakan cara yang paling baik.