TIKTAK.ID – Seorang pria Swiss dilaporkan memanfaatkan celah dalam undang-undang perubahan jenis kelamin yang baru saja disederhanakan di negara itu dan mendaftar sebagai wanita sehingga dia bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan pensiun dini yang mewah setahun sebelum masa pensiunnya.
Sejak 1 Januari tahun ini Swiss mempermudah pendaftaran perubahan jenis kelamin, hanya dengan wawancara selama sepuluh menit dan membayar sekitar $80 atau setara dengan satu juta rupiah sudah cukup bagi seseorang di Swiss untuk mengubah jenis kelaminnya di atas kertas. Prosedur seperti pemeriksaan fisik dan tes hormonal kini telah dihilangkan, seperti yang dilansir RT.
Seorang warga, pria dari kanton Luzern di bagian tengah negara yang berbahasa Jerman, melihat perubahan aturan ini sebagai peluang bagus untuk mendapat keuntungan, lapor media setempat Luzerner Zeitung.
Di negara bagian Alpine yang kaya dan indah, usia pensiun untuk pria adalah 65 tahun, lebih setahun dibandingkan dengan wanita yaitu 64 tahun, dan dana pensiunnya sangat tinggi, bervariasi mulai dari 13.480 Euro atau sekitar 200 juta rupiah per tahun.
Orang yang belum disebutkan namanya itu tampaknya memutuskan untuk tidak ingin menunggu satu tahun lagi untuk mendapatkan uang pensiun tersebut, hanya dengan pergi dan mendaftar sebagai perempuan pada pihak berwenang, maka dana pensiun segera cair.
Perubahan jenis kelamin hanya terjadi di atas kertas, dengan penggugat kemudian mengonfirmasikan kepada keluarga dan teman-teman bahwa itu dilakukan hanya untuk mempercepat masa pensiun, menurut media.
Sejauh ini belum ada laporan dari pihak berwenang di Lucerne yang berencana untuk menantang permohonan perubahan kelamin yang dilaporkan ini.
Namun, insiden yang dilaporkan terisolasi itu menunjukkan kelemahan signifikan dalam aturan ganti kelamin. Media lokal dengan cepat memunculkan beberapa skenario lain, di mana mereka juga dapat dieksploitasi oleh para laki-laki di negara itu.
Para pria muda dapat dengan mudah mendaftar sebagai wanita untuk menghindari dinas militer, karena wajib militer itu hanya khusus bagi pria di negara ini. Duda juga cenderung berubah menjadi janda untuk menerima kompensasi yang lebih tinggi yang menjadi hak perempuan di Swiss.