TIKTAK.ID – Dayot Upamecano diketahui telah melakukan blunder fatal dalam ajang Manchester City vs Bayern Munchen. Hal itu pun menjadi penyebab kehancuran FC Hollywood di leg pertama perempat final Liga Champions.
Bayern sendiri masih dalam kondisi tertinggal dengan skor 0-1, ketika pertandingan hampir memasuki 20 menit akhir pertandingan. Meski sedang tertinggal, tapi Bayern masih memiliki sejumlah peluang dan asa untuk menyamakan kedudukan.
Sayangnya, setelah itu Upamecano melakukan kesalahan fatal. Ketika sudah berhasil menguasai bola di daerah pertahanan, Upamecano justru gagal mempertahankannya. Bola akhirnya dapat direbut oleh Jack Grealish.
Kemudian Grealish mengirim umpan ke arah Erling Haaland. Haaland tampak berlari memasuki kotak penalti dan mengirim umpan yang berhasil disambut dengan sundulan kepala Bernardo Silva.
Gol kedua yang dicetak oleh Manchester City tersebut tampaknya semakin meningkatkan semangat The Citizens. Sebaliknya, hal itu malah menjadi pukulan telak bagi Bayern Munchen yang tengah berusaha untuk mengejar skor.
Seperti dilansir CNN Indonesia, enam menit berselang setelah momen gol kedua, Manchester City sukses menambah gol lewat Erling Haaland. Dayot Upamecano juga tidak mengawasi pergerakan Haaland dengan baik saat momen itu terjadi.
Tak hanya blunder fatal di gol kedua, penampilan Upamecano juga jauh di bawah level terbaiknya. Bahkan ia terlihat gugup di lini belakang sehingga umpan-umpan yang dilepaskan olehnya di daerah pertahanan jadi tidak tepat sasaran.
Meski begitu, sang pelatih, Thomas Tuchel, dan rekan setim sekaligus kapten Bayern, Joshua Kimmich, sama-sama membela Dayot Upamecano. Dalam wawancara dengan Sport1, Joshua Kimmich menyatakan kesalahan ini pasti merupakan hal yang pahit yang harus ditelan Dayot Upamecano.
“Sangat pahit bagi Upa, namun bukan tanpa alasan dia bermain untuk kami. Dia punya kualitas terbaik dan kami percaya padanya,” jelas Joshua Kimmich, mengutip Tribunnews.com dari Abendzeitung.
Thomas Tuchel sendiri berusaha memahami Dayot Upamecano.
“Upamecano masih muda, sehingga dia akan belajar dari itu. Jika kamu bermain di begitu banyak permainan, kamu bakal membuat kesalahan di beberapa titik. Itu menghukum kami hari ini dan merugikan kami -tapi semuanya tetap berlanjut,” tutur juru taktik berusia 49 tahun tersebut.