TIKTAK.ID – Putri Kusuma Wardani sukses menjadi juara Spain Master 2021. Hal itu pun membuatnya berhasil memutus paceklik gelar tunggal putri Indonesia.
Untuk diketahui, Putri KW keluar sebagai yang terbaik, setelah mengalahkan wakil Denmark, Line Christophersen di partai puncak. Pebulutangkis berusia 18 itu pun menang meyakinkan lewat permainan dua gim 21-15, 21-10 di Palacio de Deportes Carolina Marin, Huelva, pada Minggu (23/5/21).
Namun hal itu tidak hanya menjadi debut manis bagi Putri KW di turnamen Super 300. Melainkan turut membuka kembali keran prestasi di sektor tunggal putri setelah Fitriani.
Seperti dikutip CNN Indonesia dari akun Twitter Badminton Talk, Putri KW merupakan pebulutangkis putri pertama setelah Fitriani menjadi juara dalam ajang Thailand Masters 2019 silam.
Putri KW pun menjadi salah satu dari empat tunggal putri yang mampu menjadi juara dalam turnamen Grand Prix Gold atau turnamen di atasnya.
Putri KW sendiri berstatus sebagai pemain magang di Pelatnas Bulu Tangkis Indonesia sejak 2018, sebelum akhirnya mendapatkan promosi pada 2019. Ia juga sudah ikut ambil bagian dalam program Simulasi Piala Uber 2020 yang diadakan PBSI pada September lalu.
Tidak hanya Fitriani dan Putri KW, Adriyanti Firdasari dan Lindaweni Fanetri juga sempat mengukir prestasi. Firdasari juara dalam turnamen Indonesia Masters 2014, sedangkan Lindaweni berjaya di Syed Modi 2012.
Sekadar informasi, keberhasilan Putri KW jadi juara Spain Master 2021 juga tidak lepas dari keberhasilannya mengalahkan pebulutangkis yang lebih diunggulkan. Putri KW telah mengalahkan rekan sesama pelatnas, yakni Ruselli Hartawan (unggulan kelima), Lianne Tan (unggulan keempat), serta Christophersen yang menempati unggulan ketiga.
Kemudian Putri KW juga menjadi salah satu dari empat wakil Indonesia yang jadi juara di Spain Master 2021. Tiga wakil lainnya adalah ganda putri Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani, ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Sedangkan Chico Aura Dwi Wardoyo jadi satu-satunya wakil Indonesia yang kalah di final. Chicho sendiri menyerah dari pebulutangkis Prancis, Toma Junior Popov, melalui permainan dua gim 15-21, 17-21.