
TIKTAK.ID – Aktor Bruce Willis telah memutuskan untuk pensiun dari dunia akting. Akan tetapi, rupanya hal itu bukan akhir dari karier tokoh utama film “Die Hard” tersebut di industri film. Bruce Willis ternyata masih akan tetap “tampil” dalam proyek film atau serial ke depannya, tapi tidak secara fisik, melainkan digital.
Bruce Willis dikabarkan sudah menjual hak cipta penggunaan wajahnya kepada perusahaan deepfake bernama Deepcake. Deepfake sendiri adalah teknologi rekayasa yang memungkinkan wajah seseorang untuk ditempel secara digital ke tubuh orang lain dalam gambar atau video. Dengan teknologi digital yang canggih, maka deepfake memungkinkan seseorang tampil pada produk video atau gambar, tanpa benar-benar melakukannya.
Seperti dikutip detik.com dari The Telegraph, Bruce Willis menjadi aktor Hollywood pertama yang menjual hak cipta penggunaan wajahnya untuk perusahaan deepfake. Artinya, Bruce Willis mengizinkan perusahaan itu memakai wajahnya di berbagai proyek di masa depan dengan manipulasi digital.
Teknologi tersebut sebetulnya sudah pernah dilakukan dalam berbagai proyek seperti “Rogue One: A Star Wars Story” dan “The Mandalorian Season 2”, namun sempat menimbulkan kontroversi. Sejumlah pihak mempertanyakan apakah deepfake merupakan hal yang etis untuk dilakukan, lantaran wajah seseorang sepenuhnya ditempel menggunakan machine learning dan AI.
Rupanya, keputusan Bruce Willis menghapus tabu di industri Hollywood terkait deepfake. Bruce Willis pun telah membuka jalan bagi aktor lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga tidak perlu lagi mempermasalahkan etika deepfake saat hak guna tersebut diberikan secara resmi.
Untuk diketahui, Bruce Willis pensiun karena mengidap afasia. Penyakit tersebut saat ini telah mengganggu kemampuan kognitifnya, seperti diberitahukan oleh anak perempuannya, Rumer, melalui Instagram.
“Kepada para pendukung Bruce yang luar biasa, sebagai anggota keluarga, kami ingin mengumumkan kalau Bruce kami yang tercinta sedang mengidap masalah kesehatan dan belum lama ini divonis mengidap afasia, yang memengaruhi kemampuan kognitifnya”, tulis Rumer Willis.
“Sehingga dengan banyak pertimbangan, Bruce memilih untuk mundur dari karier yang sangat berarti baginya”, imbuhnya.