“Sesuai rencana akan kami resmikan pada 20 Februari. Kemudian kami akan terus tingkatkan pelayanan di pasar, mungkin bisa diterapkan 24 jam atau seperti apa,” jelas Djoko.
Salah satu pedagang, Tyas, mengaku sudah terbiasa dengan penggunaan aplikasi. Penjual mempunyai barcode yang bisa discan di ponsel pembeli untuk memilih barang belanjaan sekaligus pembayaran.
“Biasanya kan offline pakai uang langsung. Tapi sekarang sudah terbiasa sistem online. Kalau ada pembeli belum tahu ya gak apa-apa pakai uang cash sambil diberitahu pakai aplikasi,” tandas penjual sayur ini.