“Yang beliau sesalkan karena aturan yang ketat selama masa observasi tidak diizinkan kontak langsung, sehingga hanya bisa menyapa dari dalam bus. Namun beliau pahami langkah preventif sesuai prosedural itu,” ucap Dahnil.
Dengan langkah preventif tersebut, kata Dahnil, menunjukkan bahwa negara siap melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Seperti diketahui, 238 WNI baru dievakuasi dari Hubei, China, karena wabah virus novel Corona (2019-nCov). Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Batik Air, dan tiba di Bandara Hang Nadim, Batam.
Baca juga: Luhut Ungkap Pengakuan Prabowo yang Senang Kerja Bantu Jokowi
Para WNI itu kemudian diterbangkan kembali dengan pesawat militer ke Pangkalan Udara TNI Raden Sadjad Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/20). Seluruh WNI diangkut dengan tiga pesawat Hercules A-1315, dua pesawat Boeing AL-7304, dan A 7306.
Meski telah dinyatakan sehat, WNI yang dijemput dari Wuhan tetap harus diperiksa kembali setibanya di Indonesia. Hal itu dilakukan berdasarkan standard yang ditetapkan World Health Organization (WHO) PBB.
WNI tersebut bakal dikarantina selama dua pekan dan selama itu tidak boleh pulang ke kampung halaman masing-masing. Karantina tersebut untuk memastikan tak ada yang positif terkena virus Corona.