Andrea juga mengatakan bahwa pasien Covid-19 tidak hanya membutuhkan obat-obatan, namun dukungan moril dan ketenangan fisik juga menjadi hal yang penting.
“Di saat-saat sperti ini, selain obat-obatan, hal yang paling penting adalah memberikan ketenangan secara psikis. Untungnya semua tenaga medis di RSAL mampu membuat kami para pasien tenang dan nyaman,” jelasnya.
Andrea menceritakan, di RSAL Mintoharjo ia mendapat dua kali test SWAB, dan hasilnya menunjukkan ia telah negatif dari Covid-19.
Baca juga: Konsernya Ditunda Akibat Covid-19, Raisa Ajak Masyarakat Fokus Jaga Kesehatan
Sejak dinyatakan positif terserang virus Covid-19 tiga pekan lalu, Andrea terus membagikan perkembangan kesehatannya. Ia bahkan mengungkap obat apa saja yang diberikan pihak rumah sakit darurat wisma atlet.
Kepada warganet, Andrea mengaku diberikan multivitamin, vitamin C, dan diberikan empat jenis obat, salah satunya adalah Chloroquine. Selain itu, Andrea juga rutin diberikan makanan bergizi tiga kali sehari serta air mineral minimal dua liter sehari.
Namun, ia mengaku tak melulu cocok dengan pemberian obat dari pihak rumah sakit. Ketika mengonsumsi obat Chloroquine, alih-alih membaik, Andrea justru mengalami efek samping berupa cemas, mual, muntah, pusing seperti mau pingsan, jantung berdebar, napas pendek, dan tangan tremor. Setelah dilakukan observasi, pemberian obat tersebut akhirnya dihentikan.