Tak lama setelah meninggalkan Golkar, Ruhut kemudian berlabuh ke Partai Demokrat yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika itu, SBY sudah menjadi presiden ke-6. Pesinetron ini pun menyatakan dia tidak ikut menjadi tim sukses SBY di Pilpres 2004.
“Pak SBY pada periode pertama, saya bukan tim suksesnya, karena saya masih mendukung Ibu Megawati Soekarnoputri diajak Pak Akbar Tanjung. Nah, waktu saya di dalam (Demokrat-red), saya ingat mereka bilang, ‘Abang ingat ya Bang, periode pertama Abang gak ikut sama kita (kubu pendukung SBY saat Pilpres 2004, red)’,” ungkap Ruhut.
Ruhut pun menjelaskan, ketika periode partama SBY presiden, Partai Demokrat masih berada di urutan kelima partai politik di Indonesia, dan hanya memiliki 50-an orang wakil di DPR RI. Ruhut mengklaim meski baru bergabung dengan Demokrat di tengah jalan, tapi ia bertekad untuk menjadikan partai berlambang Bintang Mercy itu sebagai partai besar.
Baca juga : Ternyata Anies Baswedan Sempat Dipanggil Jokowi Sebelum Umumkan PSBB Jilid 2
“Nanti lihatlah di perjalanan, akan aku bikin partai ini menjadi partai nomor satu. Aku juga enggak hebat, itu semua karena Tuhan,” terangnya.
Kemudian pada Pemilu 2009 di mana Ruhut ikut menjadi calon legislatif, Partai Demokrat menjadi peraih kursi terbanyak di parlemen, yakni 150 anggota DPR. Ruhut mengklaim hingga sekarang masih belum ada partai yang bisa mendapatkan hal itu.