Apalagi, kata Rocky, ada pendukung Ahok yang menganggap dia bisa menjadi pemimpin potensial, sehingga seharusnya secara formal tidak masalah.
“Namun yang menjadi masalah itu, ada kasak-kusuknya. Begitu mulai kasak-kusuk, orang merasa ada tagihan politik yang belum lunas antara Jokowi dan Ahok, melalui oligarki yang mengatur orkestrasi, kaya doa lagi,” tutur salah satu pendiri Setara Institut itu.
Sementara itu, Rocky mengklaim bahwa Anies berbeda dengan Jokowi-Ahok. Sebab, menurutnya Anies memiliki legitimasi yang kuat.
Baca juga: Rocky Gerung: Percuma Saja Bully Anies Kalau Faktanya Tak Ada Kandidat Sekuat Anies
“Bagaimanapun Anies terpilih dalam satu sistem yang demokratis. Dia juga punya legitimisasi kuat karena dipilih oleh rakyat, bukan oleh survei,” ucap Rocky.
Pria yang pernah mengajar di Universitas Indonesia itu bahkan menyarankan ada survei khusus yang membahas Ahok-Anies.
“Anies Baswedan kan disurvei turun terus. Ya, walaupun Anies surveinya 0,01 persen tapi kalau pesaingnya 0.0 persen ya sama saja, enggak ada gunanya,” terangnya.
Baca juga: Jokowi Bersiap Tinggalkan Megawati dan Bentuk Partai Sendiri? Begini Analisa Vulgar Rocky Gerung