“Mengingat jumlah pemudik tahun lalu sebesar 18,3 juta orang, maka pada 2020 jumlah pemudik berpotensi mencapai tiga juta orang di masa musim virus Corona ini,” ucap Direktur Riset KIC Mulya Amri seperti dikutip dari rilis survei pada Senin (20/4/20).
Berdasarkan hasil survei dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dilakukan kepada 3.853 responden lewat media sosial pada 28-30 Maret 2020, masih ada sebanyak 43,78 persen responden memilih untuk tetap mudik. Sementara 56,22 persen menyatakan tidak akan mudik.
Di sisi lain, dari hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), diketahui masih ada 31 persen warga Jakarta yang ingin mudik saat lebaran nanti. Mereka yang ingin mudik berasal dari kalangan berpendidikan dan berpenghasilan tinggi.
Tak hanya itu, kajian Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memprediksi risiko penyebaran Corona akan semakin tinggi jika tren mudik tinggi.
Jurnal itu merupakan hasil analisis mengenai dilema mudik lebaran saat wabah virus Corona menggunakan teori permainan (game theory) yang bersifat makro dengan berasumsi ceteris paribus. Hasilnya, menunjukkan pilihan akhir sejumlah masyarakat akan tetap mudik dalam kondisi pandemi Corona.