Keempat Provinsi tersebut memiliki jumlah persentase kematian akibat Covid-19, yang masih lebih tinggi dari rata-rata kematian global yang berjumlah 3,18 persen.
Sedangkan saat ini, rata-rata persentase kematian di Indonesia juga melebihi standar global, dengan persentase sebesar 4,0 persen. Jumlah itu dihitung dari kasus kematian total berjumlah 8.841 kasus, dari total keseluruhan kasus yang berjumlah 221.523 kasus positif Covid-19.
Kemudian ada pula provinsi lain yang menjadi penyumbang kasus kematian tertinggi di Indonesia, yakni Kalimantan Selatan dengan 389 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 383 kasus fatal.
Baca juga : Tiru Airlangga Sudutkan Anies, Rocky Gerung Sebut Ridwan Kamil dan Bima Arya Ikut ‘Orkestrasi ala Preman’
Saat membuka rapat kemarin, Jokowi meminta agar data kematian di tiap provinsi disampaikan secara detail sehingga Pemerintah Pusat dapat berupaya membantu menekan angka tersebut.
“Pemerintah harus terus menurunkan angka kematian. Rata-rata kematian di Indonesia terus menurun dari 4,02 persen bulan lalu menjadi 3,99 persen,” kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sementara untuk tingkat kesembuhan, Jokowi mengatakan sedikit lebih rendah dari rata-rata angka kesembuhan dunia yakni 71 persen. Rasio kesembuhan di dunia diketahui sebesar 72 persen.
Baca juga : Benarkan MUI Hanya LSM, Ngabalin: Pengurus yang Main Politik dan Hujat Pemerintah Keluar Saja dari Sana
Jokowi menegaskan Pemerintah akan terus berupaya mengejar rata-rata kesembuhan dunia dari Covid-19.
Sementara Ganjar mengklaim, meski menurut Jokowi tingkat kematian di Jateng tertinggi secara nasional, tapi angka kesembuhan pasien Covid-19 di wilayahnya itu meningkat cukup pesat dan sudah mencapai 75,12 persen.
“Tapi ada beda data dengan Pusat, di mana Pusat masih mencatat angka kesembuhan kita di 63,2 persen. Datanya sedikit beda, tapi tidak apa-apa,” terang Ganjar.
Baca juga : Refly Harun Apresiasi Cara Anies Ambil Keputusan Cepat Hanya dengan Mencermati Gestur Jokowi
Terkait status merah Jateng tersebut, Ganjar juga diminta oleh Luhut Binsar Panjaitan untuk melakukan pengetatan protokol kesehatan, khususnya di Kota Semarang. Ia bahkan meminta TNI/Polri membantu agar kasus di Kota Semarang cepat melandai.
Seperti diketahui, Jokowi secara khusus meminta Luhut agar mengawal 9 provinsi dengan kasus terparah, termasuk Jawa Tengah, agar angka kasusnya menurun dalam 14 hari ke depan.
“Sesuai arahan Presiden, saya minta dalam waktu dua minggu ini, sudah ada hasilnya. Lakukan pengetatan, patroli rutin dan pembatasan kerumunan. Kalau perlu, kerumunan dibatasi maksimal lima orang,” pinta Luhut kepada Ganjar.