Mantan Wakil Ketua DPR itu menilai pernyataan Jokowi terkait kemunduran ekonomi yang terus berulang adalah masalah yang harus diselesaikan bersama. Ia heran dengan Jokowi yang menunjukkan ketidakmengertiannya pada besarnya impor, kilang minyak yang tidak kunjung jadi, dan kelambanan birokrasi. Ia mengklaim Jokowi tidak mengerti akar permasalahan yang tengah dialami bangsa.
Menurut Fahri, pernyataan Jokowi soal kelambanan dan kenapa suatu perkara terjadi berulang-ulang seharusnya menjadi debat besar di tengah masyarakat, khususnya para pembantu terdekat Jokowi. Tapi, lanjut Fahri, omelan Jokowi itu dianggap angin lalu.
Baca juga: Jubir Wapres: MUI Jatim Aneh dan Tidak Wajar
“Atau tunjuk hidung masa lalu sebagai biang masalah, masa lalunya siapa?” tanya Fahri.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan Indonesia tidak perlu impor migas. Menurutnya, LPG bisa dibuat dari batu bara, sementara batu bara di Indonesia berlimpah.
“Kok kita impor? Lha ini yang seneng impor yah!” ujar Jokowi sembari menunjuk-nunjuk.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberi peringatan agar sosok di balik impor gas itu berhenti melakukan intervensi. Ia mengatakan, tidak perlu mencari tahu pelaku impor gas, karena sudah mengetahuinya.
Pria asal Surakarta itu pun mengancam akan mengikuti pelaku. Ia juga mewanti-wanti pelaku agar tidak menghalangi Indonesia membuat batu bara menjadi gas.