Tidak hanya itu saja, menurutnya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pasien penderita penyakit tersebut. Salah satunya adalah pemeriksaan sebanyak dua kali berturut-turut supaya bisa memastikan tidak adanya virus dalam tubuh orang itu.
“Apabila dua kali berturut-turut dan hasilnya negatif dari sebelumnya positif, maka kita nyatakan sembuh dan pasien bisa dipulangkan,” imbuh Erlina.
Selain itu, ia juga mengatakan, kasus infeksi novel coronavirus sendiri memang mempunyai transmisi penularan cukup cepat. Namun, menurutnya sisi patogeniknya tidak parah atau tidak mematikan.
Baca juga: Jahe Merah Asli Indonesia Ampuh Melawan Virus Corona? Simak Penjelasannya
Ia menambahkan jika SARS mempunyai tingkat kematian hingga 10 persen dan Mers-CoV mencapai angka 35 hingga 37 persen. Sedangkan dengan infeksi novel coronavirus terbilang cukup kecil, bahkan tidak sampai 3 persen.
“Namun dalam sisi patogeniknya atau virus virulensi tersebut tidak parah atau tidak mematikan. Sebab, fatality rate-nya lebih rendah dibandingkan dengan SARS atau Mers-CoV.”
“Tapi hanya transmisinya saja yang sangat cepat sekali. Bahkan, hanya dalam satu bulan saja bisa lebih dari 24 ribu,” jelas Erlina.