“Sebagai tindakan pencegahan, guru kami akan menangguhkan penggunaan Zoom mereka sampai masalah keamanan ini diselesaikan.”
Aaron mengatakan bahwa Kementerian mereka akan memberikan saran lebih lanjut kepada para guru tentang protokol keamanan, seperti mensyaratkan login yang aman dan tidak membagikan tautan pertemuan kepada siswa di luar kelas.
Zoom sendiri sangat prihatin mendengar insiden itu dan “berkomitmen untuk menyediakan alat dan sumber daya yang dibutuhkan para pendidik pada platform yang aman dan terlindungi”, seperti disampaikan Kepala Pemasaran perusahaan itu, Janine Pelosi, melalui sebuah email.
Baru-baru ini Zoom juga telah mengubah pengaturan bagi pengguna pendidikan dengan mengaktifkan ruang tunggu virtual dan memastikan bahwa hanya host yang dapat berbagi layar secara default.
Baca juga: WHO Desak Trump dan Amerika Serikat Akhiri Politisasi Wabah Covid-19
Selain Singapura, Taiwan dan Jerman juga telah menghentikan penggunaan Zoom, sementara Google melarang menggunakan Zoom versi desktop dari laptop perusahaan pada minggu ini. Perusahaan juga akan menghadapi gugatan class action.
Untuk mengatasi masalah keamanan, Zoom telah meluncurkan rencana 90 hari untuk meningkatkan masalah privasi dan keamanan. Mereka juga telah menunjuk mantan Kepala Keamanan Facebook Alex Stamos sebagai penasihat.