Di samping hal tersebut, unsur negara semacam yudikatif, legislatif, pemerintah, TNI-Polri, akademisi, media maupun komunitas yang paham dalam melaksanakan pencegahan Covid-19 mutlak turut andil. Sebab, pihak yang berbeda ini memiliki pendukung, basis massa yang unik, dengan cara komunikasi masing-masing.
Selain itu, Kemenkominfo perlu aktif membentuk komunitas yang dapat melaksanakan kampanye melalui berbagai macam sasaran komunikasi.
Baca juga : Gandrung Komik Mahabarata, Prabowo ‘Capres Terkuat 2024’ ini Ternyata Punya Beberapa Julukan Lagi
Leon Festinger (1954) menggagas social comparison theory yang menyebutkan tentang kecenderungan individu yang senantiasa mengevaluasi pandangan dan kemampuan mereka sendiri, dengan orang lain. Evaluasi tersebut bertujuan guna meminimalisasi ketidakpastian.
“Maka, dengan adanya berbagai pihak yang berbeda latar belakang tetapi menyuarakan pesan yang senada, terkait pencegahan Covid-19, tentu bakal menghilangkan keraguan pihak-pihak yang menjadi sasaran komunikasi,” sebut Firman.
Berikutnya, membangun rasionalitas baru menurut Firman dapat memanfaatkan momentum Hari Media Sosial Nasional sebagai pemberdayaan keunggulan media sosial beserta penggunanya.
Baca juga : Pengamat Politik: Prabowo Orang Baik, Gak Perlu Dukungan PKS dan 212
“Agar semua upaya tidak hanya berujung ketegangan di hilir, antara penegak protokol kesehatan dan masyarakat yang merasa dibelenggu kebebasannya,” ungkap Firman.