“Bendera selalu tegak, seluruh kader siap menjaganya!” imbuh Megawati.
Perintah Mega pun kemudian dipertegas oleh politikus senior PDIP, Tjahjo Kumolo. Ia mewajibkan kader PDIP di seluruh Indonesia untuk mendatangi Polres dan Polda terdekat untuk meminta pengusutan serta penangkapan pembakar bendera.
Baca juga : Jokowi Perintahkan Prabowo, Erick Thohir dan Basuki Kerja Keroyokan, Bikin Apa?
Setelah itu, sejumlah pengurus DPC PDIP Jakarta Timur dan simpatisan mendatangi Polres Jakarta Timur untuk meminta polisi memproses hukum aksi pembakaran bendera. Ketua DPC PDIP Jakarta Timur, Dwi Rio Sambodo menyebut pihaknya akan kembali menggelar aksi hingga pelaku diproses hukum. Menurutnya, kader akar rumput PDIP daerah lain juga akan turun ke jalan menuntut pembakar bendera dijerat hukum.
“Kami akan melakukan aksi lanjutan baik laporan atau unjuk rasa lainnya di wilayah lain, sampai memastikan pelaku ditangkap, tidak hanya berhenti hari ini,” terang Dwi.
Di sisi lain, Ketua Umun PA 212 Slamet Ma’arif menuntut PDIP untuk meminta maaf.
Baca juga : PA 212 Demo Tuntut MPR Gelar Sidang Istimewa Lengserkan Jokowi, NasDem: Gak Nyambung!
“Harusnya PDIP yang minta maaf karena anggotanya yang telah menjadi inisiator RUU HIP sehingga membuat gaduh dan resah masyarakat,” ucap Slamet lewat pesan singkat.
Ia pun mempersilakan siapapun untuk menempuh proses hukum atas insiden pembakaran bendera PDIP tersebut. Ia mengklaim pihaknya juga sedang menyelidiki siapa pembakar bendera berlogo palu-arit dan PDIP saat aksi tolak RUU HIP.
Koordinator aksi tolak RUU HIP, Edy Mulyadi menampik pihaknya merencanakan pembakaran bendera PDIP. Ia menegaskan, aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan tersebut karena spontanitas dari massa yang hadir.