Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi demonstran yang diamankan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (7/10/20) malam, karena diduga merusuh ketika demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Ketika ditanya Ganjar, buruh yang diamankan mengaku ikut unjuk rasa karena takut tidak diberi pesangon ketika di-PHK. Akan tetapi, para buruh mengaku belum membaca naskah UU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh.
Kepada Ganjar, seorang buruh di perusahaan ekspedisi mengaku gajinya di bawah UMK. Ada pula karyawan warung kopi yang gajinya dipotong karena kondisi sulit di masa pandemi.
Baca juga : Jokowi Minta para Gubernur Dukung Omnibus Law, Begini Respons Anies Baswedan
Ganjar pun meminta nomor telepon beberapa pimpinan perusahaan tempat para buruh bekerja. Namun ketika ditelpon, nomor pimpinan perusahaan buruh itu tak merespons.
Menurut Ganjar, demonstrasi yang berakhir rusuh itu sebenarnya bisa dihindari jika kedua belah pihak mau mengedepankan komunikasi. Ia menyatakan sejak awal juga mendorong agar Pemerintah Pusat dan DPR mengedukasi masyarakat tentang isi UU Cipta Kerja tersebut.
Ia pun mengaku prihatin karena ada siswa SMA dan SMK yang turut terlibat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. Ganjar sempat duduk dan berbincang dengan sejumlah pendemo yang merupakan pelajar dan pekerja. Ternyata, para siswa yang diamankan itu mengaku hanya ikut-ikutan aksi demo di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng, dan tidak mengetahui tuntutan demo.
Baca juga : Kabidhumas Polda Jateng Ajak Pendemo Berdoa dari Rumah Saja
Sementara itu, didampingi oleh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi mahasiswa penolak UU Cipta Kerja. Anies mengaku menghormati semua pihak yang telah menyampaikan aspirasinya.
“Apa yang menjadi aspirasi tadi yang sudah diungkapkan, besok kita akan sampaikan dan kita akan teruskan aspirasi itu, besok akan kita lakukan pertemuan itu,” ucap Anies.
Anies menyebut ada 11 halte bus Transjakarta yang rusak akibat aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja di Ibu Kota pada Kamis (8/10/20). Ia pun berjanji akan memperbaiki seluruh fasilitas rusak itu agar masyarakat dapat kembali terlayani dengan baik.
Baca juga : Tak Diberi Kesempatan Bicara, Anies Urung Sampaikan Aspirasi Massa ke Jokowi
Anies menjelaskan, halte Transjakarta yang terbakar tidak akan bisa dipakai pada Kamis (8/10/20) malam. Sedangkan halte besar yang rusak parah seperti Halte Bundaran HI, akan dibuatkan halte sementara agar pelayanan kepada penumpang bisa terus dilakukan.