Mantan Menteri Pendidikan itu memproyeksikan IPAL Krukut memiliki teknologi paling mutakhir di Indonesia. Anies juga menyebut fasilitas ini merupakan keberlanjutan pengoperasian IPAL modern yang sudah dimulai sejak Januari 2019.
Sebelumnya, PD PAL Jaya memakai teknik konvensional dan bergabung dengan pengendali banjir. Teknik tersebut memiliki kelemahan karena memerlukan tempat yang luas sehingga kurang efisien.
Baca juga: Ahok Optimis Pertamina Mampu Produksi Biofuel 100%
Berbeda dengan IPAL Krukut yang akan dibangun di lahan sekitar 2.000 meter persegi dan direncanakan berlangsung selama 18 bulan ini. Keberadaannya diharapkan dapat mewujudkan Proyek Strategis Nasional, melestarikan lingkungan hidup, meningkatkan kesehatan masyarakat, serta sebagai sarana edukasi dan hiburan pada pengolahan air limbah di Jakarta.
Dirut Utama PD PAL Jaya, Subekti mengatakan jumlah pelanggan PD PAL Jaya pada 2019 sebanyak 2.715 per unit. Sedangkan cakupan layanan air limbah sampai dengan Triwulan III 2019 mencapai 22,08 persen atau melayani 1.286.415 warga Jakarta.
Subekti mengharapkan adanya dukungan semua stakeholder untuk membantu terlaksananya penyediaan sarana sanitasi menuju terwujudnya PAL Jaya Hebat Jakarta Sehat. Selain itu, lanjut Subekti, kepedulian masyarakat terhadap air limbah juga perlu ditingkatkan. Sehingga, air limbah yang dibuang itu melalui jaringan perpipaan.
Baca juga: Kontingen Indonesia Sukses Penuhi Target Jokowi Raih 60 Medali Emas SEA Games 2019