“Sedikit belok ke Gelora Bung Karno (GBK) nanti. Ya pastinya Pemprov sudah menyiapkan alternatif apabila usulan awal tidak disetujui,” ucap Hari akhir pekan lalu saat melakukan peninjauan.
Seperti diberitakan, kasus proyek bernilai hampir Rp1,2 triliun ini berpolemik lantaran disebut tidak mendapat izin dari Komisi Pengarah. Anies dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai tidak berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat. Dalam Komisi Pengarah, Anies sebagai Gubernur Jakarta bertindak sebagai Sekretaris Komisi Pengarah.
Baca juga: Banjir Kembali Genangi Jakarta, ini Instruksi dan Info Terkini Anies Lewat Facebook
Sebelum permasalahan Formula E, proyek revitalisasi Monas yang dilakukan Anies juga sempat bermasalah. Sejumlah pejabat, mulai dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono hingga Ketua DPR Puan Maharani menyindir proyek Monas yang menebang hingga lebih dari seratus pohon.
Dengan keras Pratikno pun meminta Anies untuk menyetop proyek tersebut. Pratikno menyebut revitalisasi itu belum melalui sejumlah prosedur.
Penebangan 191 pohon yang sebelumnya asri di sebelah selatan tugu Monas atau seberang Balai Kota DKI Jakarta juga mendapat kritik keras salah satunya dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) karena dianggap tidak pro dengan pembuatan daerah resapan.
Baca juga: Diskotek Golden Crown Disegel Satpol PP Usai Izin Usahanya Dicabut Anies
Kemudian proyek senilai Rp50 miliar ini sempat disetop Pemprov. Belakangan, setelah pertemuan dengan Komisi Pengarah, Anies mengklaim Pemerintah Pusat menyetujui bahkan mengapresiasi proyek itu, terutama terkait penambahan penghijauan di kawasan tersebut. Anies pun memastikan proyek revitalisasi Monas kembali berjalan, dan menargetkan selesai pada Februari.